Thursday, November 19, 2015

Jawaban Ask Interpersonal 3

@widyamusliha  "Berapa lama waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi gizi kembali ?"

Jawab : 
Jangka waktu dalam melakukan kunjungan ulang konsultasi gizi idealnya adalah 1-2 minggu setelah kunjungan awal konsultasi. Hal ini di karenakan agar ahli gizi dapat mengevaluasi hasil dari intervensi yang telah disepakati pada saat kunjungan awal. Apabila jangka waktu antara konsultasi awal dengan konsultasi berikutnya terlalu pendek,  maka besar kemungkinan belum ada perubahan hasil intervensi. Contohnya data yang harus di evaluasi yaitu berat badan klien dan nilai lab klien yang membutuhkan proses cukup lama untuk melihat perubahannya.

@rafika_silvana "apa itu domain klinis & sbtkan apa sj yg termasuk k dlm domain klinis?"

Jawab :
Domain klinis yaitu berbagai problem gizi yang terkait dengan kondisi medis atau fisik. Yang termasuk ke dalam kelompok domain klinis adalah:
a) Problem fungsional, perubahan dalam fungsi fisik atau mekanik yang mempengaruhi atau mencegah pencapaian gizi yang diinginkanPedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar |
b) Problem biokimia, perubahan kemampuan metabolisme zat gizi akibat medikasi, pembedahan, atau yang ditunjukkan oleh perubahan nilai laboratorium
c) Problem berat badan, masalah berat badan kronis atau perubahan berat badan bila dibandingkan dengan berat badan biasanya

@dwicindydwi "Sebut&jelaskn apa saja metode yg dpt dgunakan u/ pngkajian riwayat gizi&mkanan saat konseling?"

Jawab : 
Saat melakukan konseling metode yang dapat digunakan yaitu food recall atau food frequency karena lebih efektif dan efisien.

a. Metode recall  

Metode recall makanan merupakan tehnik yang paling sering digunakan baik secara klinis maupun penelitian. Metode ini mengharuskan pelaku mengingat semua makanan dan jumlahnya sebaik mungkin dalam waktu tertentu ketika tanya jawab berlangsung Pengingatan sering dilakukan untuk 1 -3 hari. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa lalu (Suharjo,et al, 1987).Wawancara dilakukan sedalam mungkin agar responden dapatmengungkapkan jenis bahan makanan yangdikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Agar wawancara berlangsung sistematika yang baik,maka terlebih dahulu perlu disiapkan kuesioner (daftar pertanyaan). Kuesioner tersebut mengarahkan wawancara menurut urutan waktu makan dan pengelompokkan bahan makanan(Riyadi,1995 ).

b. Metode frekuensi makanan (food frequency)

Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.
 Disini dibahas mengenai frekwensi makan misalnya berapa kali anak makan makanan pokok (makanan hewani, nabati, sayur-sayuran, buah-buahan) dan lain-lainya dalam sehari. Yang di gunakan adalah skala pengukuran rasio. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi. Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu.  Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah yang di­konsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden.


 "Apa faktor penunjang yg menjadi daya tarik pasien dalan pemberian konseling?"

Ada beberpa hal yang dapat menjadi daya tarik dalam pemberian konseling yaitu dari personal seorang konselor itu sendiri dan aspek-aspek  lain yang mendukung seperti metode dan materi  yang diberikan, kemudian media dan tempat yang digunakan dalam melakukan konsultasi.
Seorang konselor harus memiliki daya tarik yaitu harus menguasai ilmu gizi dengan baik, memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi, penggunaan bahasa yang halus, sopan dan mudah dimengerti, memiliki kepribadian yang menyenangkan dan mampu memotivasi klien, juga penampilan yang menarik, bersih dan rapi. Dalam melakukan pelayanan konseling, seorang konselor harus mampu menciptakan kenyamanan, sikap ramah, dan juga dapat meyakinkan klien dengan informasi yang tepat dan akurat. Selain itu media dan tempat yang digunakan untuk melaksanakan konseling memiliki daya tarik tersendiri untuk klien. Banyak media yang dapat digunakan misalnya penggunaan leaflet, buku saku, brosur, video yang dapat digunakan untuk mempermudah klien dalam menyerap informasi yang diberikan oleh konselor. Kenyamanan, kebersihan tempat konsultasi mendukung terjadinya konsultasi yang kondusif dan dapat menambah daya tarik tersendiri.